Jumat, 01 November 2019

Sifat Sifat dan Manfaat Magnet

Mantan KA UPTD
Sekitar tahun 4.000 SM orang Yunani dan Romawi Kuno, telah mengenal batu hitam yang mempunyai sifat khusus. Batu hitam ini memiliki daya yang dapat membuat logam-logam tertentu menempel pada batu tersebut. Jika batu itu digantung dengan tali, salah satu ujungnya mengarah ke utara. Magnet merupakan suatu objek yang memiliki medan magnet. Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnithis lithos yang berarti batu magnesian. Magnesian adalah nama wilayah di Yunani tempat ditemukannya batu magnet.

Saat ini magnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Magnet digunakan pada berbagai macam alat, misalnya, pengunci kotak pensil atau tas, obeng, gunting, kompas, dinamo, lemari es, dan alarm pengaman (mobil atau rumah). Magnet juga digunakan pada alat-alat berat untuk mengangkut benda-benda dari besi. magnet pada alat berat itu dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik. Arus listrik berasal dari dinamo alat berat tersebut. Pada saat mengangkat benda-benda besi diturunkan (dilepaskan), aliran arus listrik diputuskan.

1. Jenis Magnet
Berdasarkan asalnya magnet dikelompokkan menjadi dua yaitu magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam adalah magnet yang berasal dari alam dan tidak dibuat oleh manusia. Batuan alami yang dapat menarik benda dari besi disebut magnet alam. Sedangkan magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia, biasanya magnet buatan terbuat dari besi atau baja. Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini. Bentuk magnet buatan antara lain:
  • Magnet U
  • Magnet ladam
  • Magnet batang
  • Magnet lingkaran
  • Magnet jarum

2. Sifat-sifat Magnet
Untuk mengetahui sifat-sifat magnet dapat dilakukan dengan kegiatan seperti di bawah ini :

Kegiatan 1
Ambillah magnet batang. Putar sekencang-kencangnya magnet batang tersebut di atas meja. Amatilah kedua ujung magnet tersebut setelah berhenti berputar. Ke manakah arah kedua ujung magnet tersebut? Lakukan berulang-ulang.
Magnet memiliki dua kutub. jika magnet bisa bergerak bebas, maka ada satu kutub yang selalu mengarah ke utara, dinamakan kutub utara magnet atau N (North). kutub satunya lagi yang menunjukkan ke arah selatan, disebut kutub selatan magnet atau S ( South). Sifat inilah yang menjadi prinsip dasar kompas.

Kegiatan 2
Ambilah dua buah magnet batang misalnya magnet A dan magnet B. Dekatkan antara kutub utara magnet A dengan kutub utara magnet B. Dekatkan antara kutub selatan magnet A dengan kutub selatan magnet B. Apa yang terjadi ?
Kutub senama tolak-menolak. kutub tak senama tarik-menarik. Kutub-kutub magnet memiliki sifat istimewa. Jika kita mendekatkan dua kutub magnet yang senama, maka keduanya akan tolak-menolak. kutub utara satu magnet akan menolak kutub utara magnet yang lain. Jika kita mendekatkan dua kutub yang tidak senama, maka keduanya akan tarik-menarik.

Kegiatan 3
Ambilah magnet batang. Potonglah magnet tersebut menjadi dua bagian. Amatilah kedua potongan magnet tersebut. Potong menjadi dua kembali bagian magnet tersebut. Apa yang terjadi ?
Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan.

Kegiatan 4
Ambilah sebuah magnet dan besi. Kemudian, dekatkan magnet tersebut ke besi. Apa yang terjadi? Ambilah sebuah magnet dan kaca. Kemudian, dekatkan magnet tersebut ke kaca. Apa yang terjadi?Ambilah sebuah magnet, besi, dan kaca. Kemudian, tarulah besi di bawah kaca dan taruhlah magnet di atas plastik. Apa yang terjadi?
Magnet mempunyai medan magnet. Magnet mempunyai gaya tarik, yaitu dapat mempengaruhi benda dari besi yang ada disekitarnya. Daerah tertentu disekitar magnet yang dipengaruhi oleh gaya tarik magnet disebut medan magnet. Medan inilah yang menyebabkan terbentuknya pola tertentu. Pola tersebut disebut garis-garis gaya magnet. Garis-garis tersebut saling bertemu di ujung kedua kutub magnet. Oleh karena itu, kutub magnet memiliki gaya tarik yang kuat dibandingkan sisi magnet lain.
3. Membuat Magnet
Jenis magnet ada dua, yakni magnet alam dan magnet buatan. Khusus mengenai magnet buatan, banyak bahan yang ada di sekitar kita dapat dibuat magnet, seperti besi dan baja. Benda dapat digolongkan berdasarkan sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik benda lain yang berada di dekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Namun, tidak semua benda yang berada di dekat magnet dapat ditarik. Oleh karena itu sifat kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi:
  • Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat. Contoh: besi, baja, nikel, kobalt.
  • Bahan non magnetik. Bahan non magnetik dibagi menjadi dua kelompok yaitu : 1) Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet. Contoh: alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu. 2) Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet. Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng.

Ada beberapa cara dalam membuat magnet, antara lain sebagai berikut.
  • Cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menjadi bersifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis lainnya. Sifat kemagnetan ini hanya berlangsung sementara. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetan akan hilang. Cara membuat magnet seperti itu disebut cara induksi.
  • Cara gosokan. Pembuatan magnet dapat dilakukan dengan cara menggosokkan kutub sebuah magnet. semakin banyak gosokan yang dilakukan, semakin kuat sifat kemagnetan besi atau baja tersebut. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi atau baja letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah. Jika baja dibuat magnet dengan cara digosok akan diperoleh magnet permanen, tetapi jika besi yang digosok maka akan diperoleh magnet sementara. Untuk menguji magnet buatan tersebut, dekatkan magnet buatan tersebut pada besi dan lihat hasilnya.
  • Cara aliran listrik. Magnet juga dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik. arus listrik dapat menimbulkan medan magnet. magnet yang terjadi karena dialiri arus listrik disebut elektromagnet. sifat kemagnetan benda yang dialiri arus listrik berlangsung sementara. jika arus listrik terputus, sifat kemagnetan akan hilang.

Menghilangkan Sifat Kemagnetan
Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika magnet dipanasakan hingga berpijar atau dibakar. Pemanasan pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang atau bahkan hilang. Selain itu jika magnet dipukul atau ditempa hingga bentuknya berubah atau rusak sifat kemagnetanya juga hilang. Magnet yang mengalami pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Magnet-magnet elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah sembarangan, sehingga benda kehilangan sifat magnetiknya.

Membuat Elektromagnetik Sederhana
Elektromagnetik merupakan sejenis magnet yang dibuat dengan melilitkan kawat pada suatu logam konduktor (besi atau baja), lalu dialiri dengan arus listrik. Jadi elektromagnetik merupakan peristiwa berubahnya besi atau baja yang berada di dalam kumparan listrik menjadi sebuah magnet. Sebelum membuat elektromagnetik sederhana, kita harus mengumpulkan dulu bahan-bahannya.

Alat dan bahan :
  • Paku besar yang tidak berkarat
  • 5 jarum pentul
  • Kabel listrik
  • Selotip
  • 2 buah batu baterai berukuran 1,5 volt

Cara Pembuatan
  • Menghubungkan 2 buah baterai yaitu kutub positif bertemu kutub negatif, kemudian diselotip sampai kencang.
  • Membuat lilitan pada paku berjumlah sekitar 60 lilitan.
  • Menghubungkan kedua ujung kabel yang dililitkan pada paku dengan kutub positif dan kutub negatif baterai yang telah terpasang pada dudukan baterai.
  • Menempelkan jarum pentul satu per satu pada kedua ujung paku, dan lihat apa yang terjadi ?