Knocking atau biasa disebut juga dengan detonasi (dalam bahasa Indonesia sering dikenal dengan ngelitik) merupakan sebuah kondisi disaat mesin mengeluarkan bunyi suara mirip seperti ketukan antara besi dengan besi.
Umumnya knocking terjadi jika mesin dipaksa untuk menghasilkan daya yang lebih besar dari kemampuannya saat sebuah kondisi berlangsung, misalnya seperti pada kondisi jalan menanjak atau pada saat akselerasi di posisi gigi yang lebih tinggi.
Meskipun begitu, knocking ini bisa juga terjadi pada saat penggunaan normal. Umumnya dikarenakan adanya penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai (misalnya; mesin normalnya membutuhkan bensin pertamax namun dipaksa memakai bensin premium) atau ketika jarak ruang bakar didalam mesin menjadi lebih pendek akibat pemotongan / bubut silinder head.
Secara garis besar, Knocking ini merupakan hambatan yang sulit diatasi oleh para perancang mesin dalam kaitannya dengan efisiensi mesin bensin. Suara ketukan yang ditimbulkan saat knocking berlangsung sebenarnya diakibatkan oleh tumbukan diantara beberapa gelombang tekanan dengan dinding ruang bakar. Gelombang tekanan ini terjadi akibat adanya "self-ignition" pada campuran bahan bakar dan udara yang sudah dikompresi didalam ruang bakar.
Normalnya, "ignition" (pembakaran) antara campuran bahan bakar dan udara didalam ruang bakar mesin ini seharusnya dipicu oleh loncatan bunga api yang sudah dihasilkan oleh busi pada waktu yang tepat.
Baca juga :
Dimulai dari dari busi, api seharusnya menjalar dengan cepat dan terkendali ke seluruh ruang bakar sehingga bisa menghasilkan satu ledakan besar yang akan menghasilkan tenaga untuk mendorong piston kebawah. Namun kondisi ideal ini tidak selamanya dapat dipenuhi oleh mesin.
Knocking akan muncul ketika tekanan dan suhu didalam ruang bakar sudah sangat tinggi sehingga melampaui kemampuan bahan bakar untuk tidak terbakar dengan sendirinya.
Ini berarti, bahan bakar sudah terbakar dan menghasilkan ledakan terlebih dahulu sebelum dibakar oleh api dari busi. Kondisi ini sering disebut Pre-Igniton, silahkan perhatikan pada gambar animasi dibawah ketika terjadi "self-igniton" yang menyebabkan munculnya knocking pada mesin.
Pada gambar diatas bisa kita lihat bahwa ledakan campuran bahan bakar dan udara terjadi sebelum busi memercikan api. Hal ini mengakibatkan tenaga mesin menjadi "loyo" akibat bahan bakar yang sudah meledak disaat yang tidak tepat, efeknya daya ledak dan tenaga mesin menjadi berkurang.
Jika disimpulkan maka Knocking ini merupakan gejala terbakarnya sebagian campuran udara dan bahan bakar didalam ruang bakar akibat tekanan dan suhu yang terlalu tinggi dan bukan karena rambatan api yang dihasilkan busi.
Umumnya knocking terjadi jika mesin dipaksa untuk menghasilkan daya yang lebih besar dari kemampuannya saat sebuah kondisi berlangsung, misalnya seperti pada kondisi jalan menanjak atau pada saat akselerasi di posisi gigi yang lebih tinggi.
Meskipun begitu, knocking ini bisa juga terjadi pada saat penggunaan normal. Umumnya dikarenakan adanya penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai (misalnya; mesin normalnya membutuhkan bensin pertamax namun dipaksa memakai bensin premium) atau ketika jarak ruang bakar didalam mesin menjadi lebih pendek akibat pemotongan / bubut silinder head.
Bagaimana knocking terjadi ?
Secara garis besar, Knocking ini merupakan hambatan yang sulit diatasi oleh para perancang mesin dalam kaitannya dengan efisiensi mesin bensin. Suara ketukan yang ditimbulkan saat knocking berlangsung sebenarnya diakibatkan oleh tumbukan diantara beberapa gelombang tekanan dengan dinding ruang bakar. Gelombang tekanan ini terjadi akibat adanya "self-ignition" pada campuran bahan bakar dan udara yang sudah dikompresi didalam ruang bakar.
Normalnya, "ignition" (pembakaran) antara campuran bahan bakar dan udara didalam ruang bakar mesin ini seharusnya dipicu oleh loncatan bunga api yang sudah dihasilkan oleh busi pada waktu yang tepat.
Baca juga :
Dimulai dari dari busi, api seharusnya menjalar dengan cepat dan terkendali ke seluruh ruang bakar sehingga bisa menghasilkan satu ledakan besar yang akan menghasilkan tenaga untuk mendorong piston kebawah. Namun kondisi ideal ini tidak selamanya dapat dipenuhi oleh mesin.
Knocking akan muncul ketika tekanan dan suhu didalam ruang bakar sudah sangat tinggi sehingga melampaui kemampuan bahan bakar untuk tidak terbakar dengan sendirinya.
Ini berarti, bahan bakar sudah terbakar dan menghasilkan ledakan terlebih dahulu sebelum dibakar oleh api dari busi. Kondisi ini sering disebut Pre-Igniton, silahkan perhatikan pada gambar animasi dibawah ketika terjadi "self-igniton" yang menyebabkan munculnya knocking pada mesin.
Pada gambar diatas bisa kita lihat bahwa ledakan campuran bahan bakar dan udara terjadi sebelum busi memercikan api. Hal ini mengakibatkan tenaga mesin menjadi "loyo" akibat bahan bakar yang sudah meledak disaat yang tidak tepat, efeknya daya ledak dan tenaga mesin menjadi berkurang.
Jika disimpulkan maka Knocking ini merupakan gejala terbakarnya sebagian campuran udara dan bahan bakar didalam ruang bakar akibat tekanan dan suhu yang terlalu tinggi dan bukan karena rambatan api yang dihasilkan busi.