Fungsi oli mesin yang sangat penting guna menjaga kinerja mesin agar tetap prima dan efisien, sangat tergantung dari kualitas oli dan kondisi kerja yang dialami oleh mesin itu sendiri.
Mesin dengan kondisi kerja yang berat dengan temperatur ekstrim, dapat mempercepat penurunan kualitas oli dalam mesin sehingga dibutuhkan ekstra perawatan terutama pada kondisi oli mesinnya.
Oli mesin yang dipergunakan secara terus-menerus lambat laun akan menjadi kotor dan kehilangan fungsinya. Dan jika dibiarkan terlalu lama, hal ini dapat merusak mesin lebih cepat dari yang seharusnya.
Oleh karenanya, setiap pabrikan mobil menyarankan kepada setiap pemilik mobil untuk mengganti oli mesinnya secara teratur. Baik berdasarkan interval waktu ataupun berdasarkan jarak tempuh kendaraan.
Namun ada kalanya, kualitas oli dapat menurun dengan cepat dan bahkan menjadi rusak meskipun pergantian oli mesin sudah dilakukan secara rutin dan teratur. Berikut 2 penyebab yang bisa membuat oli mesin rusak dan menurun kualitasnya.
Suhu ekstrim yang terjadi di mesin bisa membuat oli mesin menurun kualitasnya, dan bahkan menjadi rusak.
Suhu yang terlalu panas (overheat) ataupun suhu yang terlalu dingin seperti contohnya pada negara-negara yang mengalami musim salju dengan suhu minus, bisa menjadi penyebab rusaknya kualitas pada oli.
Di negara tropis seperti Indonesia ini, kondisi yang sering menjadi penyebab oli mesin rusak dan menurun kualitasnya adalah kasus overheat.
Mesin yang overheat (panas berlebihan) dapat mempercepat rusaknya kualitas oli. Oli mesin menjadi lebih encer dan kesat sehingga tidak dapat melumasi komponen mesin yang bergesek dengan baik.
Kondisi ini semakin mempercepat panas yang terjadi hingga akhirnya dapat merusak komponen mesin tersebut.
Baca juga :
Ada zat-zat yang apabila dicampur dengan oli, maka oli mesin bisa menjadi sedikit lebih baik kualitasnya dari kondisi sebelumnya (contohnya additif oli).
Namun, apabila oli mesin tercampur dengan zat lainnya yang kontra dan tidak senyawa dengan oli tersebut, seperti contohnya air, dapat membuat oli mesin menjadi rusak dan menurun kualitasnya.
Berikut beberapa penyebab tercampurnya oli mesin dengan air :
Selain air, bahan bakar yang rembes/bocor kedalam bak penampungan oli juga bisa menjadi penyebab oli mesin rusak dan menurun kualitasnya. Contoh kondisi dimana bahan bakar rembes kedalam bak penampungan oli
Ketika oli mesin sudah tercampur dengan zat lainya yang tidak sesuai dengan karakter oli mesin, maka hal ini akan merusak kualitas oli mesin itu sendiri.
Jika sudah begitu, sebaiknya lakukan pemeriksaan dan perbaikan terlebih dahulu baru lakukan penggantian oli mesin tersebut.
Mesin dengan kondisi kerja yang berat dengan temperatur ekstrim, dapat mempercepat penurunan kualitas oli dalam mesin sehingga dibutuhkan ekstra perawatan terutama pada kondisi oli mesinnya.
Oli mesin yang dipergunakan secara terus-menerus lambat laun akan menjadi kotor dan kehilangan fungsinya. Dan jika dibiarkan terlalu lama, hal ini dapat merusak mesin lebih cepat dari yang seharusnya.
Oleh karenanya, setiap pabrikan mobil menyarankan kepada setiap pemilik mobil untuk mengganti oli mesinnya secara teratur. Baik berdasarkan interval waktu ataupun berdasarkan jarak tempuh kendaraan.
Namun ada kalanya, kualitas oli dapat menurun dengan cepat dan bahkan menjadi rusak meskipun pergantian oli mesin sudah dilakukan secara rutin dan teratur. Berikut 2 penyebab yang bisa membuat oli mesin rusak dan menurun kualitasnya.
#1. Oli Terpapar suhu ekstrim terlalu sering dan lama
Suhu ekstrim yang terjadi di mesin bisa membuat oli mesin menurun kualitasnya, dan bahkan menjadi rusak.
Suhu yang terlalu panas (overheat) ataupun suhu yang terlalu dingin seperti contohnya pada negara-negara yang mengalami musim salju dengan suhu minus, bisa menjadi penyebab rusaknya kualitas pada oli.
Di negara tropis seperti Indonesia ini, kondisi yang sering menjadi penyebab oli mesin rusak dan menurun kualitasnya adalah kasus overheat.
Mesin yang overheat (panas berlebihan) dapat mempercepat rusaknya kualitas oli. Oli mesin menjadi lebih encer dan kesat sehingga tidak dapat melumasi komponen mesin yang bergesek dengan baik.
Kondisi ini semakin mempercepat panas yang terjadi hingga akhirnya dapat merusak komponen mesin tersebut.
Baca juga :
#2. Oli tercampur zat lain yang tidak senyawa
Ada zat-zat yang apabila dicampur dengan oli, maka oli mesin bisa menjadi sedikit lebih baik kualitasnya dari kondisi sebelumnya (contohnya additif oli).
Namun, apabila oli mesin tercampur dengan zat lainnya yang kontra dan tidak senyawa dengan oli tersebut, seperti contohnya air, dapat membuat oli mesin menjadi rusak dan menurun kualitasnya.
Berikut beberapa penyebab tercampurnya oli mesin dengan air :
- mobil habis melewati banjir dan ada gasket/lubang yang tidak rapat pada mesin sehingga dimasuki air
- mesin overheat dan cylinder headnya rembes air coolant,
- mesin terlalu lama tidak dinyalakan (berminggu-minggu di diamkan saja sehingga terjadi kondensasi uap air dalam mesin)
Selain air, bahan bakar yang rembes/bocor kedalam bak penampungan oli juga bisa menjadi penyebab oli mesin rusak dan menurun kualitasnya. Contoh kondisi dimana bahan bakar rembes kedalam bak penampungan oli
- Kondisi injektor tidak dapat menutup dengan sempurna saat pengabutan atau ketika selesai pengabutan.
- Gasket/o-ring saluran pipa bahan bakar sudah rusak
- Terjadi kebocoran pada komponen-komponen fuel system seperti high pressure pump untuk mesin Gasoline Direct Injection
Ketika oli mesin sudah tercampur dengan zat lainya yang tidak sesuai dengan karakter oli mesin, maka hal ini akan merusak kualitas oli mesin itu sendiri.
Jika sudah begitu, sebaiknya lakukan pemeriksaan dan perbaikan terlebih dahulu baru lakukan penggantian oli mesin tersebut.